Wednesday, November 19, 2014

Cara Menghilangkan Kebiasaan Buruk Saat Membaca

Cara Menghilangkan Kebiasaan Buruk Saat Membaca - Tahukah Anda, mengapa mayoritas orang tidak berkembang kemampuan membacanya? Alasan utama karena mereka terus melakukan kebiasaan buruk dalam membaca. Disadari ataupun tidak, kebanyakan orang memiliki kebiasaan buruk saat membaca. Kebiasaan-kebiasaan ini selain memperlambat kecepatan baca ternyata juga dapat mengurangi tingkat pemahaman anda. Sebagai contoh, tentunya anda pernah mengalami ketika membaca suatu buku, mengalami blank sehingga mengulang-ulang paragraf yang sama. Tentunya itu selain tidak efektif dan juga membuang waktu.


Menjadi pembaca yang lebih baik berarti bagaimana berusaha mengatasi kebiasaan buruk tersebut, sehingga anda dapat membuka jalan baru, yaitu cara yang efektif untuk membaca. Efektif artinya memiliki tingkat pemahaman yang cukup tinggi terhadaa apa yang telah dibaca. Selain itu efektif membaca juga sebaiknya tidak bertele-tele dan tidak membuang waktu. Oleh karena itulah ada berbagai macam Teknik Membaca Cepat dan Efektif yang bisa anda pelajari. Nah, di bawah ini adalah beberapa kebiasaan buruk saat membaca serta bagaimana cara mengatasinya.


menghilangkan kebiasaan buruk saat membaca focus_keyword images5 menghilangkan kebiasaan buruk saat membaca


1. Vokalisasi


Sesuai namanya, vokalisasi berarti melafalkan apa yang dibaca. Tingkat vokalisasi ini berbeda-beda pada tiap orang termasuk tinggi rendahnya bunyi yang dilafalkan. Kebiasaan vokalisasi saya duga muncul ketika pertama kali kita belajar membaca dan diminta melafalkannya. Masih ingatkah Anda kalimat-kalimat berikut ketika belajar membaca di masa kanak-kanak dulu?


Ini Budi


Ini Ibu Budi


Ini Bapak Budi


Ya, Anda diminta melafalkannya keras-keras di depan kelas. Secara tidak sadar Anda terus melafalkan apa-apa yang dibaca meskipun kini suaranya sudah lebih pelan. Vokalisasi akan menyebabkan kecepatan baca turun drastis menjadi setara kecepatan berbicara. Kecepatan bicara ini sangat lambat sekitar 120 kata per menit (word per minute/wpm) bahkan jika Anda termasuk orang yang berbicara dengan cepat sekalipun.


Menghindari vokalisasi cukup mudah. Setiap kali membaca, ambil sebuah pensil atau ballpoint dan letakkan diantara kedua bibir Anda. Mulailah membaca dan rasakan kapan bibir Anda mulai bergerak untuk berbicara dan pensil atau ballpoint terjatuh. Sadari kondisi tersebut dan letakkan kembali pensil atau bollpoint diantara kedua bibir Anda. Lanjutkan membaca dan pastikan pensil tidak terjatuh kembali. Lakukan hal ini terus menerus dalam beberapa minggu sampai Anda bisa menghilangkan kebiasaan melafalkan bahan bacaan tanpa perlu menggunakan pensil diantara kedua bibir.


2. Gerakan Bibir


Gerakan bibir sangat mirip dengan vokalisasi. Bedanya adalah jika vokalisasi mengeluarkan suara, maka pada gerakan bibir hanya ada gerakan saja tanpa disertai suara. Karena alat berbicara yang digunakan pada dasarnya sama yakni menggunakan bibir dan lidah Anda, maka dapat dipastikan kecepatan membaca dengan cara ini juga setara dengan kecepatan berbicara.


Coba Anda amati orang-orang di sekitar Anda, apakah ada yang membaca tapi bibirnya terus menerus bergerak seperti melafalkan sesuatu? Perhatikan pula apakah diri Anda melakukan hal yang sama. Jika ya, maka itulah yang dinamakan gerakan bibir. Kebiasaan ini muncul sama seperti vokalisasi yakni ketika kita mulai belajar membaca dan terbawa sampai sekarang. Bedanya kalau dulu harus dilafalkan keras-keras, maka sekarang cukup dengan gerakan bibir tanpa bersuara.


Cara menghilangkan kebiasaan buruk ini sama dengan cara menghilangkan vokalisasi. Gunakan pensil atau ballpoint di antara kedua bibir Anda ketika membaca. Jika pensil tersebut jatuh, maka dapat dipastikan bibir Anda bergerak. Ulangi kembali dan teruskan membaca dengan cara tersebut sampai Anda bisa menghilangkan gerakan bibir bahkan ketika sudah tidak menggunakan pensil sebagai alat bantu.


3. Membaca Kata Demi Kata


Bukan hanya lambat untuk membaca kata demi kata, namun ketika anda berkonsentrasi pada kata kata yang terpisah, anda sering kehilangan konsep keseluruhan dari apa yang dimaksud. Orang yang membaca setiap kata sebagai unit yang berbeda dapat kurang memahami dibanding mereka yang membaca lebih cepat dengan “mengumpulkan” bersama-sama kata-kata dalam satu blok. (Pikirkan tentang bagaimana mata anda bergerak saat anda membaca artikel ini, apakah anda benar-benar membaca setiap kata, atau anda membaca blok dari dua, tiga, atau lima kata?)


Berlatihlah memperluas jumlah kata yang dapat anda baca pada suatu waktu. Anda juga dapat menemukan bahwa anda dapat meningkatkan jumlah kata yang dapat anda baca dengan memposisikan teks sedikit lebih jauh dari mata anda. Semakin banyak kata-kata yang dapat anda baca di setiap blok, semakin cepat anda akan membaca!


4. Gerakan Mata yang Tidak Efisien


Pembaca yang lambat cenderung fokus pada setiap kata, dan bekerja mengartikan maksudnya pada setiap baris. Mata dapat menjangkau kira-kira 3 cm pada satu waktu, dimana rata-rata meliputi empat atau lima kata. Terkait dengan hal ini, maka kenyataannya adalah sebagian besar pembaca tidak menggunakan penglihatan tepi mereka untuk melihat kata-kata di ujung setiap baris.


Untuk mengatasi hal ini, “lunakkan” pandangan anda ketika membaca – dengan merelaksasi wajah dan memperluas pandangan anda, anda akan mulai melihat blok kata-kata bukannya melihat setiap kata sebagai unit yang berbeda. Ketika anda mulai terbiasa dalam hal ini, mata anda akan melalui halaman per halaman menjadi lebih cepat dan lebih cepat. Ketika anda sudah mendekati akhir baris, biarkan penglihatan tepi anda mengambil alih untuk melihat set terakhir dari kata-kata. Dengan cara ini anda dapat dengan cepat memindai dan turun ke baris berikutnya.


5. Menggerakkan Kepala


Kebiasaaan buruk berikutnya adalah menggerakkan kepala dari arah kiri secara teratur perlahan-lahan bergerak ke kanan mengikuti alur bahan bacaan. Gerakan kepala ini seringkali dilakukan pula bersamaan dengan pola gerakan mata dengan alur yang mirip. Gerakan kepala dalam membaca akan mengurangi kecepatan baca karena Anda membutuhkan waktu tertentu untuk melakukannya. Sebenarnya tanpa menggerakkan kepala seperti itu bahan bacaan sudah dapat terlihat dan terbaca. Namun dengan gerakan kepala biasanya seseorang ingin memastikan bahwa apa yang dibaca sebelumnya telah lewat dan gerakan tersebut mengindikasikan proses perpindahan ke bahan bacaan berikutnya.


Kebiasaan menggerakkan kepala muncul dari kebiasaan membaca per suku kata atau membaca kata per kata. Pada proses membaca seperti ini, bahan bacaan dikelompokkan dalam satuan terkecilnya yakni kata per kata atau bahkan Cuma per suku kata. Dengan demikian kecepatan baca akan terbatas meskipun tidak selambat orang yang membaca dengan vokalisasi atau gerakan bibir. Dengan menghilangkan kebiasaan ini biasanya sekaligus akan menghilangkan kebiasaan membaca kata per kata dan mulai berusaha menangkap beberapa kata sekaligus.


Cara menghilangkan kebiasaan buruk ini dengan menempatkan jari di pipi kanan Anda ketika membaca. Lakukan hal tersebut dan rasakan ketika kepala Anda mulai bergerak dan jari Anda mulai menekan pipi. Ketika itu terjadi maka sadarilah bahwa Anda telah menggerakkan kepala dan hindari hal tersebut. Ulangi terus sampai 2-3 minggu sampai Anda bisa menghilangkan kebiasaan menggerakkan kepala tadi. Jika menggunakan jari kurang efektif, coba pakai pensil yang ditempatkan pada pipi Anda. Biasanya tekanannya akan lebih terasa dan Anda lebih mudah menyadari kapan telah melakukan gerakan kepala. Selamat mencoba.


6. Regresi


Regresi adalah membaca kembali materi yang tidak diperlukan. Kadang-kadang orang masuk ke dalam kebiasaan membaca kembali ke kata-kata yang baru saja mereka baca, sementara, di lain waktu, mereka mungkin melompat kembali beberapa kalimat, hanya untuk memastikan bahwa mereka telah membaca sesuatu yang benar. Ketika anda mundur seperti ini, anda kehilangan aliran dan struktur teks, dan pemahaman anda terhadap materi secara keseluruhan dapat menurun.


Berilah perhatian pada masalah regresi ini, dan tidak membiarkan diri anda untuk membaca kembali materi kecuali jika benar-benar diharuskan. Untuk mengurangi jumlah mata anda melompat kembali, gunakan pointer sepanjang garis yang anda baca. Ini bisa berupa jari, atau pensil. Mata anda akan mengikuti ujung pointer anda dan akan membantu anda menghindari melompat-lompat kembali ke belakang. Kecepatan anda membaca menggunakan metode ini akan sangat tergantung pada kecepatan anda menggerakkan pointer.


7. Konsentrasi yang Lemah


Jika anda mencoba untuk membaca sambil menonton TV, anda akan tahu betapa sulitnya untuk berkonsentrasi pada satu kata, apalagi pada banyak rangkaian kalimat. Membaca harus dilakukan dalam lingkungan di mana gangguan eksternal dijaga agar tetap minimum. Untuk meningkatkan konsentrasi saat anda membaca, berhenti melakukan multitasking (melakukan 2 atau lebih aktivitas saat bersamaan) saat membaca, dan hilangkan setiap gangguan. Hal ini sangat penting, karena ketika anda menggunakan teknik mengumpulkan blok kata-kata secara bersama-sama dan berhenti melakukan sub-vokalisasi sambil melakukan aktivitas lain, anda mungkin menemukan bahwa anda sudah membaca beberapa halaman sebelum menyadari bahwa anda tidak memahami sesuatu dengan benar.


Perhatikan “gangguan internal” juga. Jika anda mengingat-ngingat sebuah diskusi menarik, atau jika anda bertanya-tanya apa yang akan anda buat untuk makan malam, hal ini juga akan membatasi kemampuan anda untuk memproses informasi. Sub-vokalisasi sebenarnya memaksa otak anda untuk memberi perhatian apa yang anda baca, dan itulah mengapa orang sering mengatakan bahwa mereka dapat membaca dan menonton TV pada waktu yang sama. Namun untuk menjadi pembaca yang efisien, Anda perlu menghindari hal ini.


8. Membaca linear


Kita diajarkan untuk membaca ke samping dan ke bawah, mengamati setiap kata, kalimat, paragraf dan halaman secara berurutan. Ketika anda melakukan hal ini, anda akan mengeluarkan perhatian yang sama baik untuk materi inti maupun materi tambahan. (Seringkali lebih banyak informasi yang disajikan lebih dari yang benar-benar anda perlu tahu).


Atasi hal ini dengan memindai judul pada halaman, serta dengan mencari poin-poin dan kata-kata dalam huruf tebal. Tidak ada aturan yang mengatakan bahwa anda harus membaca dokumen sesuai yang diinginkan penulis, sehingga pindai dengan cepat, dan putuskan apa yang diperlukan dan apa yang tidak. Hanya beri perhatian pada materi-materi kunci. Ketika anda membaca, cari catatan kecil yang penulis tambahkan untuk membuat tulisan mereka menarik. Jika Anda mendapatkan poin ini, maka tidak perlu untuk membaca conto-contoh. Demikian pula, putuskan apa yang perlu anda baca ulang. Akan jauh lebih baik untuk membaca satu paragraf penting dua kali daripada membaca delapan paragraf pada konsep yang sama.


9. Sub-Vokalisasi


Sub-vokalisasi adalah kebiasaan mengucapkan setiap kata di kepala anda saat anda membacanya. Kebanyakan orang melakukan hal ini sampai batas-batas tertentu. Sub – vokalisasi biasa juga disebut membaca dalam hati. Sub vokalisasi termasuk yang paling sulit diatasi bahkan oleh pembaca cepat sekalipun. Secara natural ini terjadi dalam diri setiap orang. Sub vokalisasi akan mengganggu jika kecepatan baca Anda menjadi cenderung rendah karena terlalu “menghayati” kata per kata. Adapun bagi pembaca cepat, sub vokalisasi biasanya tidak lagi kata per kata melainkan suatu konteks pemahaman yang “didiktekan ulang” dalam hati atau pikiran Anda


Untuk menghilangkan sub vokalisasi dapat dilakukan dengan cara membaca secepat-cepatnya melebihi kecepatan Anda biasanya. Dengan cara ini biasanya sub vokalisasi tidak memiliki kesempatan untuk mendiktekan ulang. Pada awalnya mungkin akan ada pengertian atau pemahaman yang hilang. Tapi lama kelamaan sub vokalisasi akan jauh berkurang dan Anda pun akan menjadi pembaca yang jauh lebih cepat. Dengan menghilangkan sub-vokalisasi saja, anda dapat meningkatkan kecepatan membaca dengan jumlah yang mencengangkan. Jika tidak, anda terbatas pada membaca pada kecepatan yang sama seperti berbicara, yaitu sekitar 250-350 kata per menit. Satu-satunya cara untuk menerobos hambatan ini adalah untuk berhenti mengatakan kata-kata di kepala anda saat anda membaca


Itulah beberapa cara menghilangkan kebiasaan buruk saat membaca. Hal – hal diatas merupakan hal yang perlu anda hilangkan agar anda dapat membaca cepat dan efisien. Demikian artikel kali ini semoga bisa memberikan manfaat bagi pembaca sekalian. Salam…!! ^^



Cara Menghilangkan Kebiasaan Buruk Saat Membaca

Baca Juga

Cara Menghilangkan Kebiasaan Buruk Saat Membaca
4/ 5
Oleh
Tampilkan Komentar
Sembunyikan